Segala puji hanya bagi Alloh yang tidak ada yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali hanya Dia semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
MilikNya-lah seluruh kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu.
Sholawat dan salam semoga Alloh sampaikan kepada Nabi kita
–Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam-, istri-istri dan keluarganya, para
sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan sunnahnya sampai
akhir zaman.
Syaikh Abul Aziz bin Abdulloh bin Baz rohimahulloh berkata
:
الحمد
لله، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه.
Segala puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk
Rosululloh yang tidak ada Nabi setelahnya, untuk keluarganya, para sahabatnya
dan orang-orang yang mengambil petunjuknya.
أما
بعد: فاعلم أيها المسلم أن الله سبحانه أوجب على جميع العباد الدخول في الإسلام,
والتمسك به والحذر مما يخالفه، وبعث نبيه محمدا صلى الله عليه وسلم للدعوة إلى ذلك،
وأخبر عز وجل أن من اتبعه فقد اهتدى، ومن أعرض عنه فقد ضل،
Adapun sesudah itu, maka ketahuilah wahai seorang muslim!
Sesungguhnya Alloh telah mewajibkan seluruh hamba untuk memasuki ajaran Islam
dan berpegang teguh dengannya. Dan Alloh mewajibkan seluruh hamba untuk
memelihara diri dari apa-apa yang menyelisihi ajaran-Nya. Dia telah mengutus
Nabi-Nya Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam untuk menyeru kepada agama-Nya.
Dan Alloh ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan bahwa siapa saja yang mengikutinya
maka ia mendapatkan petunjuk dan siapa saja yang berpaling darinya, sungguh ia
telah sesat.
وحذر
في آيات كثيرات من أسباب الردة، وسائر أنواع الشرك والكفر، وذكر العلماء رحمهم
الله في باب حكم المرتد أن المسلم قد يرتد عن دينه بأنواع كثيرة من النواقض التي
تحل دمه وماله ويكون بها خارجا من الإسلام
Dan Dia telah memperingatkan dalam ayat-ayat yang banyak
tentang sebab-sebab kemurtadan dan macam-macam kesyirikan dan kekafiran. Para ulama –rohimahulloh- telah menyebutkan dalam bab
‘Hukum Murtad’ bahwasanya seorang muslim terkadang murtad disebabkan dengan
pembatal-pembatal Islam yang bermacam-macam yang menyebabkan halal darah dan
hartanya, dan dengannya ia menjadi keluar dari Islam.
ومن
أخطرها وأكثرها وقوعا عشرة نواقض ذكرها الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب وغيره من
أهل العلم رحمهم الله جميعا. ونذكرها لك فيما يلي على سبيل الإيجاز لتحذرها وتحذر
منها غيرك، رجاء السلامة والعافية منها، مع توضيحات قليلة نذكرها بعدها.
Di antara perkara pembatal Islam yang paling berbahaya dan
paling banyak terjadi ada sepuluh macam sebagaimana disebutkan oleh Asy-Syaikh
Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dan para Ulama selain beliau –semoga Alloh
merohmati mereka semua-. Kami akan menyebutkan perkara-perkara pembatal Islam
itu secara ringkas disertai sedikit penjelasan setelahnya agar kamu
berhati-hati daripadanya dan agar kamu memperingatkan yang lainnya dengan
harapan mendapatkan keselamatan dan perlindungan darinya
اْلأَوَّلُ:
مِنَ النَّوَاقِضِ اَلعَشْرَةِ: الشِّرْكُ فِيْ عِبَادَةِ اللهِ قَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (سورة
النساء:48) َوقَالَ تَعَالَى: إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (سورة المائدة:72)
وَمِنْ ذلِكَ دُعَاءُ اْلأَمْوَاتِ وَ اْلإِسْتِغَاثَةُ بِهِمْ وَالنَّذْرِ
وَ الذَّبْحُ لَهُمُ.
Pembatal Pertama, berbuat syirik dalam beribadah
kepada Alloh Ta’aala.
Alloh Ta’aala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ
مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًا
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. ( QS. An Nisaa ; 4 : 48 )
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ
قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ
مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Alloh ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al
Masih berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Alloh Robb-ku dan Robb-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zholim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maidah ; 5 : 72 )
Termasuk bentuk berbuat syirik dalam beribadah kepada
Alloh adalah berdoa kepada mayit (orang-orang yang sudah mati baik di hadapan
kubur-kubur mereka atau tidak), ber-istighotsah kepada mereka, bernadzar dan
menyembelih sembelihan untuk mereka.
الثَّانِيْ:
مَنْ جَعَلَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ اللهِ وَسَائِطَ يَدْعُوْهُمْ وَ يَسْأَلُهُمُ الشَّفَاعَةَ
وَ يَتَوَكَّلُ عَلَيْهِمْ فَقَدْ كَفَرَ إِجْمَاعًا
Kedua,
barangsiapa membuat perantara-perantara antara dirinya dengan Alloh yang ia
berdoa, meminta syafa’at dan menyerahkan urusan kepada mereka maka orang yang melakukan hal
seperti ini telah kafir berdasarkan Ijma’.
الثَّالِثُ:
مَنْ لَمْ يُكَفِّرِ الُمُشْرِكِيْنَ أَوْ شَكَّ فِيْ كُفْرِهِمْ أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهْمْ
كَفَرَ.
Ketiga,
barangsiapa yang tidak menghukumi kafirnya orang-orang musyrik atau ragu
terhadap kekafiran mereka atau
membenarkan madzhab/pemikiran mereka maka dia telah kafir.
الرَّابِعُ: مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ هَدْيَ غَيْرِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَكْمَلُ مِنْ هَدْيِهِ، أَوْ أَنَّ حُكْمَ غَيْرِهِ أَحْسَنُ مِنْ حُكْمِهِ، كَالَّذِيْنَ يُفَضِّلُوْنَ حَكْمَ الطَّوَاغِيْتِ عَلَى حُكْمِهِ، فَهُوَ كَافِرٌ.
Keempat,
barangsiapa yang berkeyakinan bahwa petunjuk selain Nabi shollallohu ‘alaihi wa
sallam lebih sempurna dari petunjuk beliau atau hukum selainnya lebih baik dari
hukum yang beliau tetapkan seperti orang-orang yang mengutamakan hukum para
thoghut atas hukum beliau maka ia kafir.
الْخَامِسُ:
مَنْ أَبْغَضَ شَيْئًا مِمَّا جاَءَ بِهِ الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم وَ لَوْ
عَمِلَ بِهِ فَقَدْ كَفَرَ
Kelima,
barangsiapa yang membenci sesuatu yang diajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam meskipun ia mengamalkan ajaran tersebut sungguh orang tersebut telah
kafir.
Alloh Ta’aala
berfirman :
وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا
لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (8) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (9)
Dan orang-orang
yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka
dan Alloh menyesatkan amal-amal
mereka.Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa
yang diturunkan Alloh lalu Alloh
menghapuskan amal-amal mereka. QS.
Muhammad ; 47 : 8-9
السَّادِسُ:
مَنِ اسْتَهْزَأَ بِشَيْءٍ مِنْ دِيْنِ الرَّسُوْلِ صلى الله عليه وسلم أَوْ ثَوَابِهِ
أَوْ عِقَابِهِ كَفَرَ
Keenam, barangsiapa yang mengolok-ngolok sesuatu yang termasuk
ajaran Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam atau mengejek tentang pahala
atau siksa maka ia telah kafir.
Alloh Ta’aala berfirman :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ
إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ
تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ
عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
(66)
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka , tentulah mereka
akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja." Katakanlah: "Apakah dengan Alloh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir
sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu, niscaya Kami akan
mengazab golongan disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. QS. At Taubah ; 9 : 65-66
السَّابِعُ:
السِّحْرُ وَ مِنْهُ الصَّرْفُ وَ اْلعَطْفُ،
فَمَنْ فَعَلَهُ أَوْ رَضِيَ بِهِ كَفَرَ، وَ الدَّلِيْلُ قَوْلُهُ تَعَالَى:
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا
تَكْفُرْ (سورة البقرة : 102)
Ketujuh,
berbuat sihir. Termasuk di dalamnya adalah Ash-Shorf (sihir yang menyebabkan
seorang suami membenci istrinya) dan Al-‘Athof (sihir yang menyebabkan seorang
istri mencintai suaminya). Barangsiapa yang berbuat sihir atau meridhoi
perbuatan sihir maka ia telah kafir.
Dalilnya firman
Alloh Ta’aala :
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو
الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ
كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ
هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ
فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ
الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ
مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh
syaitan-syaitan pada masa kerajaan
Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaithon-syaithon lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat
di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
kami hanya cobaan, sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang dengan
isterinya . Dan mereka itu tidak memberi
mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Alloh. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Dan sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukarnya dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. QS. Al Baqoroh ; 2 : 102
الثَّامِنُ:
مُظَاهَرَةُ اْلمُشْرِكِيْنَ وَ مُعَاوَنَتُهُمْ عَلَى اْلمُسْلمِيْنَ، وَ الدَّلِيْلُ قَوْلَهُ تَعَالَى: وَمَنْ
يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ (سورة المائدة :51)
Kedelapan,
menolong dan membantu orang-orang musyrik untuk memerangi kaum muslimin.
Dalilnya firman
Alloh Ta’aala ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zholim. (QS. Al Maidah ; 5 : 51)
التَّاسِعُ: مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ يَسَعُهُ الْخُرُوْجُ عَنْ شَرِيْعَةِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم كَمَا وَسِعَ الْخِضْرُ الْخُرُوْجُ عَنْ شَرِيْعَةِ مُوْسَى عليه السلام فَهُوَ كاَفِرٌ. لقوله تعالى: وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (سورة آل عمران الآية 85)
Kesembilan,
barangsiapa yang meyakini bahwa sebahagian manusia dibolehkan keluar dari
syari’at Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Nabi Khidhr
–‘alaihis salaam- keluar dari syari’at Nabi Musa-‘alaihis salaam- maka orang
yang berkeyakinan demikian menjadi kafir.
Alloh Ta’aala
berfirman :
وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang merugi.” QS. ‘Ali Imron ; 3 : 85
الْعَاشِرُ: اْلإِعْرَاضُ عَنْ دِيْنِ اللهِ لاَ يَتَعَلَّمُهُ وَ لاَ يَعْمَلُ بِهِ، وَ الدَّلِيْلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ (سورة السجدة الآية 22)
Kesepuluh,
berpaling dari agama Alloh, tidak mau mempelajari dan
tidak mengamalkannya. Dalilnya firman Alloh Ta’aala :
وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ
الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
Dan siapakah
yang lebih zholim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat
Robb-nya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan
pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. QS. As-Sajdah ; 32 : 22
وَ
لاَ فَرْقَ فِيْ جَمِيْعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الْهَازِلِ وَالْجَادِّ وَ اْلخَائِفِ،
إِلاَّ الْمُكْرَهُ، وَكُلُّهَا مِنْ أَعْظَمِ مَا يَكُوْنُ خَطَرًا، وَ أَكْثَرِ
مَا يَكُوْنُ وُقُوْعًا، فَيَنْبَغِيْ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا، وَ يَخَافَ
مِنْهَا عَلَى نَفْسِهِ، نَعُوْذُ باِللهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ غَضَبِهِ وَ أَلِيْمِ
عِقَابِهِ، وَ صَلّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ
Dan tidak ada
perbedaan dalam semua pembatal-pembatal tersebut antara orang yang main-main,
sungguh-sungguh atau karena takut kecuali orang yang dipaksa. Semuanya itu
termasuk perkara-perkara yang paling berbahaya dan paling banyak terjadi. Maka
sudah semestinya seorang muslim mewaspadainya dan merasa takut mengenai
dirinya. Kita berlindung kepada Alloh dari mendapatkan murka dan siksa-Nya yang
pedih. Sholawat dan salam untuk sebaik-baik makhluk-Nya –Muhammad-, keluarganya
dan para sahabatnya.
انتهى
كلامه رحمه الله.
Selesai ucapan
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahulloh tentang pembatal-pembatal Islam.
Dan masuk bagian dari pembatal Islam yang keempat adalah :
ويدخل
في القسم الرابع: من اعتقد أن الأنظمة والقوانين التي يسنها الناس أفضل من شريعة
الإسلام أو أنها مساوية لها, أو أنه يجوز التحاكم إليها, ولو اعتقد أن الحكم
بالشريعة أفضل أو أن نظام الإسلام لا يصلح تطبيقه في القرن العشرين, أو أنه كان
سببا في تخلف المسلمين, أو أنه يحصر في علاقة المرء بربه دون أن يتدخل في شئون
الحياة الأخرى
Orang yang meyakini aturan-aturan dan undang-undang yang
dibuat manusia lebih utama dari syari’at Islam atau meyakini bahwa ia ( aturan
dan undang-undang buatan itu ) memiliki kesamaan dengan syari’at Islam atau ia
meyakini bolehnya berhukum dengan aturan atau undang-undang buatan meskipun ia
meyakini bahwa syari’at Islam lebih utama, atau ia meyakini bahwa aturan Islam
tidak cocok diterapkan di abad dua puluh atau meyakini bahwa aturan Islam
menjadi sebab kemunduran kaum muslimin atau ia meyakini bahwa aturan Islam itu
terbatas dalam hubungan seseorang dengan Robb-nya dan tidak menyentuh
urusan-urusan kehidupan lainnya.
ويدخل
في الرابع أيضا: من يرى أن إنفاذ حكم الله في قطع يد السارق, أو رجم الزاني المحصن
لا يناسب العصر الحاضر
Dan masuk pula dalam pembatal Islam ke empat ini adalah
siapa yang berpendapat pelaksanaan hukum Alloh tentang pemotongan tangan bagi
pencuri, rojam bagi zina muhshon tidak cocok di masa ini
ويدخل
في ذلك أيضا كل من اعتقد أنه يجوز الحكم بغير شريعة الله في المعاملات أو الحدود
أو غيرهما, وإن لم يعتقد أن ذلك أفضل من حكم الشريعة; لأنه بذلك يكون قد استباح ما
حرمه الله إجماعا, وكل من استباح ما حرم الله مما هو معلوم من الدين بالضرورة ,
كالزنا والخمر والربا والحكم بغير شريعة الله فهو كافر بإجماع المسلمين.
Dan masuk pula dalam pembatal keempat ini setiap orang
yang meyakini bolehnya berhukum dengan selain syari’at Alloh dalam urusan
mu’amalah atau pidana (hudud) atau selain keduanya meskipun ia tidak meyakini
bahwa hal tersebut lebih utama dari syari’at Alloh. Karena dengan demikian ia
telah menghalalkan apa yang diharomkan Alloh secara ijma’. Dan setiap orang
yang menghalalkan apa-apa yang diharomkan Alloh dari apa-apa yang jelas dalam
agama ini seperti haromnya zina, khomr, riba dan berhukum dengan selain
syari’at Alloh maka ia kafir dengan ijma’ kaum muslimin.
ونسأل الله أن يوفقنا جميعا لما يرضيه وأن يهدينا وجميع المسلمين صراطه المستقيم إنه سميع قريب, وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه.
Kita memohon kepada Alloh agar memberikan tawfiqnya kepada
kita semua untuk mendapatkan apa yang mendatangkan keridhoan-Nya dan agar Dia
menunjukkan kepada kita dan seluruh kaum muslimin jalan-Nya yang lurus. Sunggh
Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat. Dan Sholawat dan salam untuk Nabi Kita
–Muhammad-, keluarganya dan para sahabatnya.
--o0o--**
Berkata Ibnu Mukhtar –seorang hamba
yang sangat mengharapkan rahmat dan ampunan Robbnya- : “Ya Alloh perbaharuilah
keimananku, ampuni segala dosa dan kesalahanku, perbagus agama dan akhlakku dan
wafatkan aku dalam kondisi Engkau meridhoiku, aamiin”
Baarokallohu fiikum
**diterjemahkan
oleh Ibnu Mukhtar dari sebuah risalah berjudul:
نواقض الإسلام للشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز رحمه
الله، وزارة الشؤون الإسلامية والأوقاف والدعوة
والإرشاد - المملكة العربية السعودية 1410 هـ