Oleh
Ibnu Mukhtar
Segala puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh. Amma Ba'du!
Saudaraku seislam yang saya muliakan, banyak orang merasa takut menghadapi masa depannya. Takut tak mendapatkan pekerjaan, takut tak mendapatkan pasangan, takut tak mendapatkan anak, takut hidup dalam kesempitan, dan berbagai ketakutan lainnya. Dan sebagaimana manusia lainnya, seorang muslim pun tak luput mendapatkan ujian rasa takut seperti itu.
Saudaraku seislam yang saya sayangi, banyak hal yang bisa dilakukan seorang muslim untuk mengatasi rasa takut menghadapi masa depannya. Di antaranya :
Pertama, yakinilah bahwa semua perkara itu telah ditakdirkan, apa pun yang Alloh tetapkan semuanya akan terjadi tepat waktu tepat sasaran, tak akan pernah meleset sedikit pun.
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ
يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ - وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ».
Dari
Abdulloh bin 'Amr bin al-'Ash rodhiyallohu ‘anhuma dia berkata : Aku telah
mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Alloh telah
menetapkan takdir seluruh makhluk lima
puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." Dan beliau bersabda
: “Arsy-Nya di atas air” HSR. Muslim rohimahulloh no. 6919
Hikmah
penciptaan dan penetapan takdir tersebut sangatlah jelas
sebagaimana Alloh Ta’aala sebutkan dalam kitab-Nya yang
mulia :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ
وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ
عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا
بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ
مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
"Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Alloh. Supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Alloh tidak menyukai setiap
orang yang sombong lagi membanggakan diri." QS. Al Hadid ; 57 :
22-23
Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam :
لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى الْجَنَّةِ إِلاَّ
قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ وَلَا عَمَلٍ
يُقَرِّبُ إِلَى النَّارِ إِلاَّ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ لاَ يَسْتَبْطِئَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ رِزْقُهُ
أَنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
أَلْقَى
فِيْ رَوْعِيْ أَنَّ أَحَدًا مِنْكُمْ لَنْ يَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقُهُ فَاتَّقُوا اللهَ
أَيُّهَا النَّاسُ وَاَجْمِلُوْا فِي
الطَّلَبِ فَإِنِ اسْتَبْطَأَ أَحَدٌ مِنْكُمْ رِزْقُهُ فَلاَ يَطْلُبْهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُنَالُ
فَضْلُهُ بِمَعْصِيَةٍ
"Tiada
suatu amalan pun yang mendekatkan ke surga kecuali aku telah perintahkan kalian
dengannya dan tiada suatu amalan pun yang mendekatkan ke neraka kecuali aku
telah larang kalian darinya. Sungguh salah seorang di antara kalian tidak akan
lambat rizkinya. Sesungguh nya Jibril telah menyampaikan pada hatiku bahwa
salah seorang dari kalian tidak akan keluar dari dunia (meninggal dunia) sampai
disempurnakan rizkinya. Maka bertakwalah kepada Alloh wahai manusia dan
perbaguslah dalam mencari rizki. Maka apabila salah seorang di antara kalian
merasa/menganggap bahwa rizkinya lambat maka janganlah mencarinya dengan
bermaksiat kepada Alloh karena sesungguhnya keutamaan/karunia Alloh tidak akan
didapat dengan maksiat." (Shohih
lighoirihi, HR. Al-Hakim no.2136 dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu. Lihat
Shohiehut Targhieb wat Tarhieb karya Syaikh Al Albani rohimahulloh no. 1700 )
Kedua, Jangan panjang
angan-angan, tetapi fokuslah untuk meraih keselamatan akhirat. Ingat hidup di
dunia ini hanyalah sementara sedangkan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
...مَنْ كَانَ هَمُّهُ
الْآخِرَةَ جَمَعَ اللَّهُ شَمْلَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ
وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ الدُّنْيَا
فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ
يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ
“…Barangsiapa yang
keinginannya adalah negeri akhirat niscaya Alloh akan mengumpulkan kekuatannya,
menjadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.
Dan barangsiapa yang niyatnya untuk mencari dunia, Alloh akan mencerai-beraikan
urusan, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya dan tidaklah ia
mendapatkan dunia melainkan apa yang telah ditetapkan baginya.” (HSR. Ahmad,
ad-Darimi dan lafazh ini milik Ahmad. Lihat Silsilah Ahaaditsish Shohihah karya
Syaikh al-Albani rohimahull no. 404 dari Zaid bin Tsabit rodhiyallohu ‘anhu)
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي
الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا
تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ
لِمَوْتِكَ
Dari
Abdulloh bin ‘Umar rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, ‘Jadilah kamu di dunia
ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.’”. Dan adalah
Ibnu ‘Umar berkata : “Apabila kamu di waktu sore hari janganlah menunggu esok
pagi, dan apabila kamu di waktu pagi janganlah menunggu sampai sore hari,
gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan masa kehidupanmu untuk bekal
kematianmu.” ( HSR. Bukhori no. 6416 ).
Ketiga, bersungguh-sungguhlah dalam perkara yang bermanfaat dan mohonlah selalu bantuan dan pertolongan Alloh dalam semua urusan.
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم -
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ
وَالْفَرَاغُ
Dari
Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata : Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di
dalamnya adalah nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan. HSR. Bukhori
rohimahulloh dalam shohihnya no. 6412
Keempat, perbaguslah
kualitas takwa dan tawakkal agar Alloh selalu bersama kita. Jika Alloh bersama
hamba-Nya, maka Dia akan selalu membela, menjaga dan memimpinnya.
Alloh
‘Azza wa Jalla berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ
مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
فَهُوَ حَسْبُهُ ....
"…Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh, maka Alloh akan memberikan jalan keluar
dari urusannya dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh
akan mencukupkan keperluannya.". QS. 65 : 2-3
عن
عُمَر رضي الله عنه ، قَالَ : سمعتُ
رَسُول
الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : (( لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى
اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو
خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً )) رواه أحمد و الترمذي ، وَقالَ : (( حديث حسن ))
Dari
'Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : "Saya mendengar
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : 'Seandainya kalian
bertawakkal kepada Alloh dengan sebenar-benar tawakkal niscaya Dia akan
memberikan rizqi kepadamu sebagaimana dia memberi rizki kepada burung yang
pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan
kenyang'". HR. Ahmad dan Tirmidzi. Dinilai shohih oleh Syaikh Al
Albani rohimahulloh dalam Ash Shohihah I/309 no. 330.
Kelima, banyak berdoa
dan mengingat-Nya, tak lengah mensyukuri nikmat-Nya, dan selalu menjauhi dosa-dosa
dan kelalaian demi mengagungkan-Nya.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صلى الله عليه وسلم : إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَكْثِرْ، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ
رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Dari
‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, ia berkata
: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila salah seorang di
antara kamu menginginkan sesuatu maka perbanyaklah berdoa kepada-Nya. Karena sesungguhnya ia memohon kepada
Robb-nya ‘Azza wa jalla (yang pasti
mengabulkan doa hamba-hambaNya ). Hadits Shohih, dishohihkan oleh Syaikh Al
Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohiehah no. 1266
عَنْ
صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « عَجَبًا لأَمْرِ
الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ
لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ
أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ».
Dari
Abu Yahya Shuhaib bin Sinan rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sungguh mengagumkan perkara
orang mu'min itu, sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya. Dan hal
itu tidaklah dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Jika ia mendapatkan
sesuatu yang menggembirakan dia bersyukur, maka jadilah itu sebagai kebaikan baginya.
Dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar maka jadilah kesabaran itu sebagai
kebaikan baginya." HSR. Muslim rohimahulloh Dallam shohihnya no.
7692.
Dari
Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- , ia berkata : Rasululloh –shollallohu
‘alaihi wa sallam- pernah berdoa :
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى
هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى
وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً
لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
Alloohumma
ashlih lii diinii alladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaaya allatii
fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhirotii allatii fiihaa ma’aadii
waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii
kulli khoirin waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin
Ya
Alloh perbaikilah untukku urusan agamaku yang ia adalah benteng pelindung
urusanku, perbaikilah untukku urusan duniaku yang di dalamnya tempat
kehidupanku, perbaikilah untukku urusan akhiratku yang di sanalah tempat
kembaliku, jadikanlah kehidupan dunia
ini sebagai tambahan kebaikan bagiku dalam semua kebaikan dan jadikanlah
kematian sebagai kebebasan bagiku dari semua keburukan.
HSR.
Imam Muslim –rohimahulloh- dalam shohihnya no. 7078
Keenam, jangan pernah
sembarangan/asal-asalan dalam memilih teman, sahabat apalagi pasangan hidup.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Alloh, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar." QS. At Taubah ; 9 : 119
عَنْ
أَبِى مُوسَى - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
- مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ
صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ
إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ
أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً .
“Dari Abu Musa rodhiyallohu
‘anhu, dia berkata: Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
‘Perumpamaan teman duduk (sepergaulan) yang baik dan teman duduk yang
buruk adalah seperti pembawa misk (minyak wangi) dan pandai besi. Si pembawa
misk mungkin akan memberimu (minyak wangi) atau engkau membeli minyak itu
darinya atau engkau mendapatkan baunya yang harum. Sedangkan pandai besi,
mungkin akan membakar badan atau pakaianmu atau kamu dapati bau yang busuk
darinya.’” HSR. Bukhori dan Muslim –rohimahumalloh- , dan lafazh ini bagi
Al-Bukhori dalam shohihnya no. 2101
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ
النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ
يُخَالِلُ.
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu bahwasanya Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Seseorang itu berdasar agama teman
dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian untuk memperhatikan
siapa teman dekatnya.” HR. Abu Dawud dalam sunannya no. 4835 dihasankan
oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Shohiehul Jaami’ no. 3545
Saudaraku,
demikian di antara kiat-kiat mengatasi rasa takut menghadapi masa depan. Semoga
catatan ringan ini menjadi amal sholeh yang diterima dan bermanfaat bagi siapa
pun yang Alloh kehendaki kebaikan baginya.
Ya Alloh, jadikanlah seluruh perkara yang Engkau tetapkan bagi kami adalah ketetapan yang membawa kebaikan untuk kami, aamiin
Wa shollallohu wa sallama 'alaa Nabiyyinaa Muhammad