Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Senin, 02 Januari 2012

Tata Cara Wudhu Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam

Oleh : Ibnu Mukhtar

Segala puji hanya milik Alloh yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan. Sholawat dan salam untuk Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang setia kepada agama dan sunnahnya sampai akhir zaman. Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang ikhlas lagi berpegang teguh dengan sunnah Nabi-Nya sampai ajal tiba, aamiin.

Saudaraku, berikut tata cara ringkas tentang wudhu'nya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berdasar hadits-hadits yang sah, semoga bermanfaat.


Pertama, Ikhlaskan niyat dalam berwudhu’ untuk bersuci karena Alloh ‘Azza wa Jalla.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى

"Wahai manusia! Sesungguhnya amalan itu tergantung niyatnya. Dan sesungguhnya bagi tiap-tiap orang itu akan mendapatkan apa yang ia niyatkan… ( HSR. Al Bukhori no. 6953  dan Muslim no. 5036 dari 'Umar bin Khoththob zdan lafazh ini bagi Bukhori )

Dalam masalah niyat tak terdapat contoh dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam adanya lafazh-lafazh tertentu semisal ‘Nawaitu al-wudhu lirafa’il hadatsil ashgor lillahi ta’aala ( aku berniat wudhu untuk mengangkat hadats kecil karena Alloh Ta’aala)’ atau melafazhkan niyat itu dengan lisan. Jika ini perkara yang baik dan termasuk bagian agama kita niscaya beliau akan mengajarkannya.

Kedua, menyebut nama Alloh yakni ‘bismillah’ ketika memulai berwudhu’.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

...تَوَضَّئُوا بِسْمِ اللَّهِ

“..Berwudhu'lah dengan menyebut nama Alloh…."( HSR. Nasaa'I no. 78 dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh )

Ketiga, mencuci kedua telapak tangan tiga kali.

أَنَّ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ - رضى الله عنه - دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Sesungguhnya Humron –mantan budak ‘Utsman bin Affan- mengabarkan bahwa Utsman meminta air wudhu lalu ia berwudhu. Maka ia mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali…” HSR. Muslim no. 506

Keempat, berkumur-kumur (madhmadhoh) dan ber-isytinsyaq (memasukkan air ke hidung dengan menghirupnya) dilakukan dengan tangan kanan dan dengan sekali cidukan ( yakni tidak memisahkan antara madhmadhoh dan isytinsyaq. Kemudian ber-istintsar (menyemprotkan air yang ada di hidung ) dengan tangan kirinya.


قَالَ عَبْدُ خَيْرٍ - وَنَحْنُ جُلُوسٌ نَنْظُرُ إِلَيْهِ ، فَأَدْخَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى فَمَلأَ فَمَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ، وَنَثَرَ بِيَدِهِ الْيُسْرَى ، فَعَلَ هَذَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ قَالَ : مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى طُهُورِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَهَذَا طُهُورُهُ

Abdu Khoir, ia berkata : "Kami duduk memperhatikan Ali rodhiyallohu ‘anhu yang sedang berwudhu', maka dia memasukkan tangannya yang kanan ke dalam bejana, ia memenuhi mulutnya dengan air lalu berkumur sambil memasukkan air ke dalam hidungnya dan mengeluarkannya dengan tangan kirinya. Ia melakukannya tiga kali, kemudian berkata : "Barangsiapa yang merasa senang memperhatikan wudhu' Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka inilah cara bersucinya".     ( HSR. Darimi dalam sunannya no. 726 dan dinyatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Misykatul Mashobih no. 411) 

Kelima, Membasuh muka 3 kali, dalilnya :

Alloh Ta’aala berfirman :

...فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ...

"….maka basuhlah mukamu…"    ( QS. Al Maidah ; 5 : 6 ).


Humron bin Abban menceritakan tentang tata cara wudhu' Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang dipraktekkan Utsman bin Affan rodhiyallohu ‘anhu :

...ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ....

"…..Kemudian dia   ( Utsman bin Affan rodhiyallohu ‘anhu ) mencuci mukanya sebanyak 3 kali…" HSR. Muslim no. 560

Keenam, Membasuh tangan 3 kali, dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku, menggosok-gosok lengan, membasuh siku, dan membersihkan sela-sela jari. Setelah membasuh tangan kanan, dilanjutkan membasuh tangan kiri sebagaimana yang dilakukan pada tangan kanan.

Humron bin Abban menceritakan tentang tata cara wudhu' Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang dipraktekkan Utsman bin Affan rodhiyallohu ‘anhu :


...ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ  ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ...

"…Kemudian dia ( Utsman rodhiyallohu ‘anhu ) mencuci tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali kemudian mencuci tangan kirinya sebagaimana mencuci tangan kanannya…" HSR, Muslim no. 560

Ketujuh, Membasuh kepala dan membasuh dua telinga sebanyak 1 kali. Dimulai dengan membasahi kedua tapak tangan dengan air, lalu meletakkan kedua tangannya di kepala bagian depan, terus menggerakkan kedua tangannya sampai kepala bagian belakang, kemudian mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu langsung memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok bagian luar.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرِهِمَا وَبَاطِنِهِمَا

Dari Ibnu Abbas  rodhiyallohu ‘anhuma bahwasanya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam mengusap kepala dan kedua telinganya baik bagian luar maupun bagian dalam. HR. Tirmidzi dalam sunannya no. 36 dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Irwaul Gholil no. 90

Dari Abdulloh bin Amru rodhiyallohu ‘anhuma mengenai tata cara wudhu' Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, dia mengatakan :

...ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَدْخَلَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِى أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ عَلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ

"….kemudian beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari telunjuknya ke bagian dalam telinganya dan mengusap telinga bagian luar dengan kedua jempol  ( ibu jari-nya )…"   ( HR. Abu Dawud, Nasaa'i dan Ibnu Majah di shohihkan oleh Ibnu Khuzaimah  )

Adapun cara mengusap kepala  adalah sebagai berikut : Dari Abdulloh  bin  Zaid  rodhiyallohu ‘anhu :

 ...ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً

“…Kemudian ia memasukkan salah satu tangannya lalu mengusap kepalanya. Maka ia membawa kedua tangannya itu ke depan dan ke belakang satu kali. HSR. Al Bukhori no. 186

Tata cara mengusap kepala berdasar hadits shohih inilah yang merupakan penjelasan firman Alloh ‘Azza wa Jalla  : "…dan basuhlah kepalamu…  ( QS. Al Maidah ; 5 : 6 )

Kedelapan, Membasuh kaki kanan 3 kali, dimulai dengan membasuh ujung-ujung jari sampai mata kaki disertai dengan membersihkan sela-sela jarinya. Selanjutnya membasuh kaki kiri sebagaimana yang dilakukan pada kaki kanan.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman dalam Al Maidah ayat 6 : "…dan cucilah kakimu sampai mata kaki.."

Humron bin Abban menceritakan tentang tata cara wudhu' Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang dipraktekkan Utsman bin  Affan rodhiyallohu ‘anhu :

...ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ....

"…kemudian dia mencuci kaki kanannya sampai mata kaki sebanyak tiga kali lalu mencuci kaki kirinya sebagaimana mencuci kaki kanannya. HSR. Muslim no. 560

Kesembilan, Membaca dua kalimat syahadat dan do’a setelah berwudhu'.

Dari Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang berwudhu’ lalu ia memperbagus wudhunya itu kemudian ia mengatakan :

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan dengan benar kecuali Alloh yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan Rosul-Nya. 

Ya Alloh jadikanlah aku termasuk orang-orang yang banyak bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri.

Maka dibukakan baginya delapan pintu surga yang ia masuki dari pintu yang ia kehendaki.     HR. Tirmidzi dalam sunannya no. 55 dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohihul Jaami’ no.  6167

Dari Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang berwudhu’ kemudian selesai dari wudhunya ia mengatakan ;

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

“Maha suci Engkau ya Alloh dan pujian bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu”
Maka ditulis di lembaran, kemudian diletakkan di tempat yang rapat dan ia tidak dibuka sampai hari kiamat.  HR. Thobroni dalam al-Mu’jamul Ausath dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohihut Targhiib wat Tarhiib no. 225
Demikian dapat disampaikan.
Ya Alloh jadikanlah risalah sederhana ini sebagai amal sholehku yang Engkau terima lagi bermanfaat..Ampunilah segala dosa dan kekuranganku..aamiin

Wa shollallohu ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin.
-----------

Ku posting catatan sederhana ini menjelang waktu Zuhur,  saat hujan gerimis…Bumi Alloh, Senin, Safar 1433 H / 2 Januari 2011 M