Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Selasa, 03 Desember 2013

Berkunyahlah kamu dengan ‘Ummu Abdillah’



Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah milik Alloh yang tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Dia semata. Sholawat dan salam semoga Alloh curahkan kepada Rosululloh, istri-istri dan keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang selalu setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir zaman. Amma ba’du!

Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Alloh Ta’aala memberikan kefahaman dan manfaat dari haidts Nabi kita yang mulia berikut ini :

Imam Ahmad bin Hanbal –rohimahulloh- berkata :


حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ ، عَنْ هِشَامٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، كُلُّ نِسَائِكَ لَهَا كُنْيَةٌ غَيْرِي ؟ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اكْتَنِي أَنْتِ أُمَّ عَبْدِ اللهِ فَكَانَ يُقَالُ لَهَا : أُمُّ عَبْدِ اللهِ حَتَّى مَاتَتْ ، وَلَمْ تَلِدْ قَطُّ.

Abdurrozzaq telah menceritakan kepada kami; Ma’mar telah menceritakan kepada kami; dari Hisyam dari bapaknya bahwasanya ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha- berkata kepada Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- : “Ya Rosululloh, semua istri-istrimu memiliki kun-yah (nama panggilan yang diawali ummu atau abu..pen) selain diriku.” Maka Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepadanya : “Berkunyahlah kamu dengan ‘Ummu Abdillah’.” Maka sejak saat itu beliau dipanggil dengan ‘Ummu Abdillah’ hingga wafatnya padahal ia tidak pernah melahirkan anak seorang pun.

HR. Ahmad –rohimahulloh- dalam musnadnya no. 25222. Hadits ini dinyatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani –rohimahulloh- dalam Silsilah Ahaaditsi ash-Shohiihah I/255-256 no. 132

Saudaraku seislam yang saya cintai, jika kita memperhatikan hadits yang mulia ini sungguh di dalamnya terdapat banyak pelajaran yang bermanfaat untuk kita semua. Di antaranya adalah :

Pertama, hadits ini menunjukkan bahwa rumah tangga Nabi kita adalah poligami.

Hal ini ditunjukkan oleh ucapan ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha- dengan kalimat, ‘“Ya Rosululloh, semua istri-istrimu memiliki kun-yah (nama panggilan yang diawali ummu atau abu..pen) selain diriku.”.

Maka siapa pun yang mencela poligami termasuk mencela Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-, mencela Alloh Ta’aala yang telah menghalalkan poligami dan mencela seluruh orang-orang sholeh yang berpoligami karena menghalalkan apa yang Alloh halalkan atau demi mengikuti jejak Nabi kita -shollallohu ‘alaihi wa sallam-. Kegagalan sebagian kalangan dalam berpoligami bukanlah menjadi alasan untuk mencela kehalalan poligami yang memang telah Alloh halalkan dalam kitab-Nya dan dipraktekkan oleh Nabi-Nya.

Kedua, berkun-yah (menamakan diri atau memberikan nama panggilan yang diawali kata ‘ummu’ atau ‘abu’ selain dari nama aslinya) termasuk perkara yang diajarkan agama Islam, meskipun orang yang tersebut belum memiliki anak.

Ketiga, menunjukkan perhatian ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha- dalam mendapatkan ilmu dan perkara yang bermanfaat sampai-sampai dalam urusan nama panggilan pun beliau menginginkannya.

Keempat, menunjukkan bahwa istri-istri Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- memiliki panggilan atau kun-yah selain dari nama aslinya.

Kelima, bolehnya seorang istri meminta sesuatu kepada suaminya sebagaimana yang diberikan kepada istri-istri lainnya.

Keenam, hadits ini menunjukkan bahwa memiliki anak itu bukanlah syarat dalam mengamalkan sunnah berkun-yah ini.

Ketujuh, hadits ini menunjukkan bahwa ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha- belum pernah melahirkan seorang anak pun.

Demikian dapat disampaikan. Semoga Alloh Ta’aala menjadikan risalah sangat sederhana ini termasuk amal sholeh yang diterima dan bermanfaat. Dan semoga Alloh selalu menunjuki kita semua kepada apa-apa yang dicintai dan diridhoi-Nya, aamiin.

Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad

------------

Ditulis di Cibaruis pada kamis Siang, 15 Syawal 1434 H / 22 Agustus 2013 M