Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Selasa, 03 Desember 2013

Agar Kita Tidak Takut Menghadapi Masa Depan



Oleh Ibnu Mukhtar

Segala puji hanyalah milik Alloh. Sholawat dan salam untuk Rosululloh. Amma Ba'du!

Saudaraku seislam yang saya muliakan, banyak orang merasa takut menghadapi masa depannya. Takut tak mendapatkan pekerjaan, takut tak mendapatkan pasangan, takut tak mendapatkan anak, takut hidup dalam kesempitan, dan berbagai ketakutan lainnya. Dan sebagaimana manusia lainnya, seorang muslim pun tak luput mendapatkan ujian rasa takut seperti itu.

Saudaraku seislam yang saya sayangi, banyak hal yang bisa dilakukan seorang muslim untuk mengatasi rasa takut menghadapi masa depannya. Di antaranya :

Pertama, yakinilah bahwa semua perkara itu telah ditakdirkan, apa pun yang Alloh tetapkan semuanya akan terjadi tepat waktu tepat sasaran, tak akan pernah meleset sedikit pun.


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ - وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ».

Dari Abdulloh bin 'Amr bin al-'Ash rodhiyallohu ‘anhuma dia berkata : Aku telah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Alloh telah menetapkan  takdir seluruh makhluk lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." Dan beliau bersabda : “Arsy-Nya di atas air”  HSR. Muslim rohimahulloh no. 6919 

Hikmah penciptaan dan penetapan takdir tersebut sangatlah jelas sebagaimana   Alloh Ta’aala  sebutkan dalam kitab-Nya yang mulia :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ    لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan  pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab  sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira  terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."  QS. Al Hadid ; 57 : 22-23

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى الْجَنَّةِ إِلاَّ قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ وَلَا عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى النَّارِ إِلاَّ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ لاَ يَسْتَبْطِئَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ رِزْقُهُ أَنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ أَلْقَى فِيْ رَوْعِيْ أَنَّ أَحَدًا مِنْكُمْ لَنْ يَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقُهُ فَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاسُ وَاَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ فَإِنِ اسْتَبْطَأَ أَحَدٌ مِنْكُمْ رِزْقُهُ فَلاَ يَطْلُبْهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُنَالُ فَضْلُهُ بِمَعْصِيَةٍ

"Tiada suatu amalan pun yang mendekatkan ke surga kecuali aku telah perintahkan kalian dengannya dan tiada suatu amalan pun yang mendekatkan ke neraka kecuali aku telah larang kalian darinya. Sungguh salah seorang di antara kalian tidak akan lambat rizkinya. Sesungguh nya Jibril telah menyampaikan pada hatiku bahwa salah seorang dari kalian tidak akan keluar dari dunia (meninggal dunia) sampai disempurnakan rizkinya. Maka bertakwalah kepada Alloh wahai manusia dan perbaguslah dalam mencari rizki. Maka apabila salah seorang di antara kalian merasa/menganggap bahwa rizkinya lambat maka janganlah mencarinya dengan bermaksiat kepada Alloh karena sesungguhnya keutamaan/karunia Alloh tidak akan didapat dengan maksiat." (Shohih lighoirihi, HR. Al-Hakim no.2136 dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu. Lihat Shohiehut Targhieb wat Tarhieb karya Syaikh Al Albani rohimahulloh no. 1700 )

Kedua, Jangan panjang angan-angan, tetapi fokuslah untuk meraih keselamatan akhirat. Ingat hidup di dunia ini hanyalah sementara sedangkan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

...مَنْ كَانَ هَمُّهُ الْآخِرَةَ جَمَعَ اللَّهُ شَمْلَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ الدُّنْيَا فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ

“…Barangsiapa yang keinginannya adalah negeri akhirat niscaya Alloh akan mengumpulkan kekuatannya, menjadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Dan barangsiapa yang niyatnya untuk mencari dunia, Alloh akan mencerai-beraikan urusan, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya dan tidaklah ia mendapatkan dunia melainkan apa yang telah ditetapkan baginya.” (HSR. Ahmad, ad-Darimi dan lafazh ini milik Ahmad. Lihat Silsilah Ahaaditsish Shohihah karya Syaikh al-Albani rohimahull no. 404 dari Zaid bin Tsabit rodhiyallohu ‘anhu)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Dari Abdulloh bin ‘Umar rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, ‘Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.’”. Dan adalah Ibnu ‘Umar berkata : “Apabila kamu di waktu sore hari janganlah menunggu esok pagi, dan apabila kamu di waktu pagi janganlah menunggu sampai sore hari, gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan masa kehidupanmu untuk bekal kematianmu.” ( HSR. Bukhori no. 6416 ).

Ketiga, bersungguh-sungguhlah dalam perkara yang bermanfaat dan mohonlah selalu bantuan dan pertolongan Alloh dalam semua urusan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم -  نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata :  Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya adalah nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan. HSR. Bukhori rohimahulloh dalam shohihnya no. 6412

Keempat, perbaguslah kualitas takwa dan tawakkal agar Alloh selalu bersama kita. Jika Alloh bersama hamba-Nya, maka Dia akan selalu membela, menjaga dan memimpinnya.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ....

"…Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh, maka Alloh akan memberikan jalan keluar dari urusannya dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan keperluannya.". QS. 65 : 2-3 

عن عُمَر  رضي الله عنه ، قَالَ : سمعتُ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : (( لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً )) رواه أحمد و الترمذي ، وَقالَ : (( حديث حسن ))

Dari 'Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : "Saya mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : 'Seandainya kalian bertawakkal kepada Alloh dengan sebenar-benar tawakkal niscaya Dia akan memberikan rizqi kepadamu sebagaimana dia memberi rizki kepada burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang'".  HR. Ahmad dan Tirmidzi. Dinilai shohih oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Ash Shohihah I/309 no. 330.

Kelima, banyak berdoa dan mengingat-Nya, tak lengah mensyukuri nikmat-Nya, dan selalu menjauhi dosa-dosa dan kelalaian demi mengagungkan-Nya.

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَكْثِرْ، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ


Dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, ia    berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila salah seorang di antara kamu menginginkan sesuatu maka perbanyaklah berdoa kepada-Nya.  Karena sesungguhnya ia memohon kepada Robb-nya ‘Azza wa jalla      (yang pasti mengabulkan doa hamba-hambaNya ). Hadits Shohih, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohiehah no. 1266

عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ».

Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan rodhiyallohu ‘anhu, dia  berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sungguh mengagumkan perkara orang mu'min itu, sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidaklah dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Jika ia mendapatkan sesuatu yang menggembirakan dia bersyukur, maka jadilah itu sebagai kebaikan baginya. Dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar maka jadilah kesabaran itu sebagai kebaikan baginya."  HSR. Muslim rohimahulloh Dallam shohihnya no. 7692.

Dari Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- , ia berkata : Rasululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- pernah berdoa :

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

Alloohumma ashlih lii diinii alladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaaya allatii fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhirotii allatii fiihaa ma’aadii waj’alil  hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin

Ya Alloh perbaikilah untukku urusan agamaku yang ia adalah benteng pelindung urusanku, perbaikilah untukku urusan duniaku yang di dalamnya tempat kehidupanku, perbaikilah untukku urusan akhiratku yang di sanalah tempat kembaliku, jadikanlah  kehidupan dunia ini sebagai tambahan kebaikan bagiku dalam semua kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari semua keburukan.

HSR. Imam Muslim –rohimahulloh- dalam shohihnya no. 7078

Keenam, jangan pernah sembarangan/asal-asalan dalam memilih teman, sahabat apalagi pasangan hidup.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Alloh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." QS. At Taubah ; 9 : 119

عَنْ أَبِى مُوسَى - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -  مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ  وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً  .

“Dari Abu Musa rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata: Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‘Perumpamaan teman duduk (sepergaulan) yang baik dan teman duduk  yang buruk adalah seperti pembawa misk (minyak wangi) dan pandai besi. Si pembawa misk mungkin akan memberimu (minyak wangi) atau engkau membeli minyak itu darinya atau engkau mendapatkan baunya yang harum. Sedangkan pandai besi, mungkin akan membakar badan atau pakaianmu atau kamu dapati bau yang busuk darinya.’” HSR. Bukhori dan Muslim –rohimahumalloh- , dan lafazh ini bagi Al-Bukhori dalam shohihnya no. 2101

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ  الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu bahwasanya  Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Seseorang itu berdasar agama teman dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian untuk memperhatikan siapa teman dekatnya.”  HR. Abu Dawud dalam sunannya no. 4835 dihasankan oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Shohiehul Jaami’ no. 3545

Saudaraku, demikian di antara kiat-kiat mengatasi rasa takut menghadapi masa depan. Semoga catatan ringan ini menjadi amal sholeh yang diterima dan bermanfaat bagi siapa pun yang Alloh kehendaki kebaikan baginya.

Ya Alloh, jadikanlah seluruh perkara yang Engkau tetapkan bagi kami adalah ketetapan yang membawa kebaikan untuk kami, aamiin

Wa shollallohu wa sallama 'alaa Nabiyyinaa Muhammad