Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Sabtu, 07 Mei 2011

Doa Ketika Kegalauan dan Kesedihan Menyapa…

Oleh Ibnu Mukhtar

Bismillaahirrohmaanirrohiim

الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم  مالك يوم الدين وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إله الأولين والآخرين يفعل ما يشاء ويحكم ما يريد له ملكوت السماوات والأرض يبدئ ويعيد وهو الغفور الودو ... أما بعد

Saudaraku, kehidupan yang kita jalani terkadang diumpamakan seperti roda pedati yang berputar. Terkadang ia mendapati jalan lurus yang halus tak bebatuan. Terkadang ia menemukan jalan berlumpur dan sulit ditempuh. Terkadang ia  merasakan jalan mendaki dan berlubang. Terkadang ia harus merasakan pula jalan menurun yang curam. Apapun kondisi jalan yang dilaluinya maka roda itu harus tetap berputar menyampaikan pedati ke tempat yang ditujunya.

Saudaraku, begitu pula suasana hati kita. Ia selalu bergolak. Terkadang ia dipenuhi kegembiraan, terkadang ia mendapatkan kesedihan. Terkadang ia dipenuhi kelapangan, terkadang ia dipenuhi kesempitan. Terkadang ia dipenuhi ketenangan, terkadang dipenuhi kegalauan dan kegelisahan. Dan seterusnya. Demikianlah kondisi hati manusia, seperti roda pedati yang berputar, penuh warna-warni kehidupan.

Saudaraku,  lalu apa yang harus kita lakukan jika kegalauan dan kesedihan menyapa kehidupan kita? Haruskah kita hanya berkeluh kesah sebagai bentuk ekspresi hati kita? Atau kita menumpahkan kegalauan dan kesedihan tersebut kepada orang lain? Atau kita mengatasinya sesuai tuntunan Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya? Tentu, seorang mu’min akan memilih tuntunan Alloh dan Rosul-Nya sebagai solusi dari permasalahannya.

Saudaraku, ketahuilah bahwa apa pun yang menimpa seorang mu’min berupa  perkara yang tidak disukainya seperti sakit, kesedihan, kegalauan sampai duri yang menusuknya,  jika ia mensikapinya dengan sabar dan mengharap ganjaran   Alloh Ta’ala, maka semua itu akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya.

Sungguh Alloh dan Rosul-Nya telah menjanjikan berbagai keutamaan dan kedudukan yang mulia bagi mu’min yang sabar dalam menghadapi perkara yang menyusahkan hatinya tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut :

Pertama, menunjukkan kalau Alloh Ta’ala mencintainya.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu, dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda : “Besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya Alloh jika mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan Alloh dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Alloh.” HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dishohiehkan oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohiehah  no. 146

Kedua, Alloh Ta’ala menjanjikan ampunan bagi mu’min yang bersabar atas ujian yang diberikan-Nya itu.

Saudaraku, sungguh beruntung menjadi seorang muslim yang keimanannya tidak tercampur kesyirikan, kekafiran, dan kemunafikan. Segala aktifitas kebaikannya dijanjikan pahala yang besar. Bahkan dalam sakit, sedih, lelah, kedukaan sampai luka karena duri yang menusuknya semua itu mendatangkan ampunan Alloh Ta’ala.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Dari Abu Sa’id al-Khudrie dan Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhuma dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : “Tidak ada sesuatupun yang menimpa seorang muslim berupa kepayahan, sakit yang terus menerus, kedukaan, kesedihan, kesengsaraan, duka cita hingga duri yang menusuknya melainkan Alloh akan menghapus dosa-dosanya dengan sebab itu semua.” HSR. Bukhori dalam shohihnya no. 5641 

Ketiga, Alloh Ta’ala menyiapkan  kedudukan yang tinggi di sisi-Nya bagi mu’min yang bersabar atas ujian-Nya.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم :  إِنَّ الرَّجُلَ لِيَكُونُ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ الْمَنْزِلَةُ ، فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلٍ فَمَا يَزَالُ اللَّهُ يَبْتَلِيهِ بِمَا يَكْرَهُ، حَتَّى يُبَلِّغَهُ إِيَّاهَا

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu , ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Alloh, namun tidak ada satu amal yang bisa menghantarkannya ke sana. Maka Alloh senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya hingga menyampaikannya kepada kedudukan tersebut."  HR. Abu Ya'la dalam musnadnya. Dihasankan Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohiehah no. 1599

Saudaraku, itulah di antara keutamaan yang Alloh Ta’ala berikan bagi mu’min yang bersabar atas musibah yang menimpanya. Masihkah kita berkeluh kesah kepada makhluk-Nya yang  sebenarnya ia pun lemah tak berdaya di hadapan-Nya? Tidakkah kita malu kepada-Nya? Sungguh keutamaan yang Alloh janjikan seharusnya menjadi penghibur kita dan penambah keimanan kita. Maka pahamilah wahai orang-orang yang berakal.

Saudaraku, selain bersabar, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan umatnya berbagai doa yang semestinya ia panjatkan ketika kegalauan dan kesedihan menyapanya. Di antaranya sebagai berikut :

Dari Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : Telah bersabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam : "Tidaklah seseorang pun ditimpa kesusahan dan kesedihan lalu berdo'a :

اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ  وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِى بِيَدِكَ مَاضٍ فِىَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِىَّ قَضَاؤُكَ   أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِى وَنُورَ صَدْرِى وَجَلاَءَ حُزْنِى وَذَهَابَ هَمِّى.

“Ya Alloh! Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, ketetapan-Mu adil kepada diriku. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama yang telah Engkau namakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghoib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penentram hatiku, cahaya di dadaku, pelipur kesedihanku dan pelenyap kesusahanku.”

Melainkan Alloh Ta’ala akan menghilangkan kesedihan dan kesusahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.

Dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rosululloh, tidakkah kita mempelajarinya?’ Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bahkan orang yang telah mendengar doa ini sudah semestinya untuk mempelajarinya.”  HR. Ahmad dalam musnadnya no. 3784 di shohihkan oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh  dalam ash-Shohihah no. 199 

Dan di antara apa yang dibaca Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam ketika beliau merasa sedih dengan kesedihan yang mendalam adalah sebagai berikut :

Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhuma bahwasanya   Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berdoa ketika beliau merasakan kesedihan yang  mendalam :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم

“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, Robb ( Pemilik ) ‘Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, Robb langit dan bumi, serta Robb Pemilik ‘Arsy yang mulia.” HSR. Al Bukhori dalam Shohiehnya    no. 6346 dan Muslim dalam Shohiehnya no. 7097.

Saudaraku, demikian di antara doa yang dituntunkan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam menghadapi kegalauan dan kesedihan. Masih ada yang belum tersebut di sini. Silahkan pelajari di kitab-kitab doa dan wirid yang bersumber dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam susunan para ulama Ahlu Sunnah wal Jamaa’ah. Selain itu, tidak mengapa bagi muslim yang sedang galau, gelisah atau sedih untuk meminta nasihat kepada saudaranya se-Islam terutama mereka yang dikenal kesholehan dan kedalaman ilmu agamanya. Dan sebagai penutup, semoga Alloh Ta’ala menunjuki kita  kepada ucapan dan amalan yang mendatangkan kecintaan dan keridhoan-Nya. Aamien

--Sebuah catatan di FB yg aku tulis pada hari Kamis, 10  Jumadil Ula 1432 H / 14 April 2011 M--