Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Senin, 09 Januari 2012

Ketika Angin Menakutkanmu...

Oleh Ibnu Mukhtar


Saudaraku, ketika angin lembut menyapa kita, sungguh betapa nikmat rasanya. Apalagi pada saat kita berada di bawah pohon yang rindang atau satu tempat yang menyejukkan pandangan, jauh dari kebisingan dan cuacanya pun bersahabat, maka semakin lengkaplah kenikmatan itu. Alhamdulillah alladzie bini’matihi tatimmush-shoolihaat ( segala puji bagi Alloh yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan ), begitu di antara ungkapan pujian yang kita panjatkan.


Namun, ketika angin yang berhembus menjadi kencang, menakutkan dan membawa potensi kerusakan dan bahaya  apa yang semestinya kita lakukan?

Saudaraku, sungguh Alloh ‘Azza wa Jalla telah mengutus Rosul-Nya Muhammad bin Abdillah shollallohu ‘alaihi wa sallam dengan membawa dien-Nya yang hak. Apapun perkara yang akan mendatangkan kebaikan dan menjauhkan keburukan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak semuanya  itu telah dijelaskannya tanpa ada yang disembunyikan sedikitpun. Dan Alloh ‘Azza wa Jalla tidaklah mewafatkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam -Kekasih dan utusan-Nya- itu melainkan setelah dien yang dibawanya dinyatakan sempurna dan diridhoi oleh-Nya. Maka sudah semestinya setiap mu’min dan mu’minah untuk bersungguh-sungguh dalam mempelajari ajaran Islam yang sesuai sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam kemudian mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka.

Saudaraku, ketika kita melihat atau menghadapi angin yang berhembus dengan kencang maka sudah seharusnya kita mensikapinya dengan apa yang diajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam sunnahnya.

Di antara petunjuk beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam  dalam mensikapi angin yang berhembus dengan kencangnya adalah sebagai berikut :

عَن أَبِيْ هُرَيْرَةَ –رضي الله عنه- قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ  الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ تَأْتِى بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِى بِالْعَذَابِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَلاَ تَسُبُّوهَا وَسَلُوا اللَّهَ خَيْرَهَا وَاسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا.

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Angin adalah sebagian dari rahmat Alloh. Datang membawa rahmat dan datang pula dengan membawa adzab. Jika kalian melihatnya maka janganlah mencaci makinya. Dan mohonlah kepada Alloh kebaikannya dan berlindunglah kepada Alloh dari keburukannya.” HR. asy-Syafi’ie, Abu Dawud, Ibnu Majah dishohiehkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Misykaatul Mashoobieh no. 1516, al-Kalimuth Thoyyib  no. 154 dan Shohiehul Jaami’ 3564

Saudaraku, hadits yang mulia ini banyak memberikan faedah dan pelajaran buat setiap muslim yang mau merenungkannya. Di antaranya sebagai berikut :

Pertama, menunjukkan bahwa angin adalah salah satu makhluk Alloh yang taat dan merupakan salah satu tentara-Nya.

Saudaraku, ketahuilah tentara Alloh ‘Azza wa Jalla di langit dan di bumi sangatlah banyak. Hanya Dialah yang Maha mengetahui jumlahnya.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman : 

... وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ...

“…Dan tidak ada yang mengetahui tentara Robb-mu melainkan Dia sendiri…”  QS. Al Muddatsir ; 74 ; 31

Dan ketahuilah bahwa angin itu salah satu dari tentara Alloh ‘Azza wa Jalla yang bergerak atas pengetahuan dan perintah-Nya.

قال الشافعي رحمه الله "لا ينبغي لأحد أن يسبَّ الرياح؛ فإنها خلق الله مطيع، وجند من أجناده، يجعلها رحمة ونقمة إذا شاء. ولكن أمرنا صلى الله عليه و سلم أن نسأل الله تعالى خيرها، ونعوذ بالله تعالى من شرها.

Imam Syafi’ie rohimahulloh  mengatakan : “Tidak layak bagi seseorang untuk mencaci maki angin. Karena ia sesungguhnya adalah ciptaan Alloh yang taat dan salah satu tentara-Nya. Dia menjadikannya sebagai rahmat dan adzab jika menghendakinya. Kita diperintah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam agar memohon kepada Alloh kebaikan angin itu dan berlindung kepada-Nya dari keburukannya.  ( Lihat Syarh Hisnil Muslim bab 61 Du’aa-u ar-Rieh )

Kedua, menunjukkan bahwa angin termasuk salah satu tanda-tanda kekuasaan Alloh ‘Azza wa Jalla.

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira  dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya    dan  supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur. QS. Ar Ruum ; 30 : 46
Ketiga, menunjukkan bahwa angin membawa salah satu di antara dua perkara yang diperintahkan Alloh ‘Azza wa Jalla kepadanya yaitu membawa rahmat-Nya atau adzab-Nya.

عَن أَبِيْ هُرَيْرَةَ –رضي الله عنه- قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ  الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ تَأْتِى بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِى بِالْعَذَابِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَلاَ تَسُبُّوهَا وَسَلُوا اللَّهَ خَيْرَهَا وَاسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا ».

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar    Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam  bersabda : “Angin
adalah sebagian dari rahmat Alloh. Datang membawa rahmat dan datang pula dengan membawa adzab…” HR. asy-Syafi’ie, Abu Dawud, Ibnu Majah dishohiehkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh  dalam Misykaatul Mashoobieh no. 1516, al-Kalimuth Thoyyib no. 154 dan Shohiehul Jaami’ 3564 

Keempat, larangan mencaci maki angin.

Saudaraku, jika kita telah mengetahui bahwa angin adalah makhluk yang diciptakan-Nya,  bergerak atas perintah dan kehendak-Nya maka masih pantaskah kita mencaci makinya?

Kelima, perintah untuk memohon kepada Alloh ‘Azza wa Jalla kebaikan angin dan apa yang berkenaan dengannya.

Keenam, perintah untuk memohon perlindungan kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dari keburukan angin dan apa yang berkenaan dengannya.

Lalu doa apa yang semestinya kita panjatkan saat menghadapi angin yang kencang tersebut?

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا عَصَفَتِ الرِّيحُ قَالَ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ ». قَالَتْ وَإِذَا تَخَيَّلَتِ السَّمَاءُ تَغَيَّرَ لَوْنُهُ وَخَرَجَ وَدَخَلَ وَأَقْبَلَ وَأَدْبَرَ فَإِذَا مَطَرَتْ سُرِّىَ عَنْهُ فَعَرَفْتُ ذَلِكَ فِى وَجْهِهِ. قَالَتْ عَائِشَةُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ « لَعَلَّهُ يَا عَائِشَةُ كَمَا قَالَ قَوْمُ عَادٍ (فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا) ».

Dari Aisyah isteri Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, bahwa ia berkata; Apabila ada angin bertiup kencang sekali, maka Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam biasanya membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ  مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

"ALLAHUMMA INNIE AS-ALUKA KHAIROHAA WA KHOIRO MAA FIIHAA WA KHOIRO MAA URSILAT BIHI WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI”

(Ya Alloh, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, kebaikan yang dikandungnya, dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang dibawanya)."

Apabila langit gelap berawan, maka beliau akan kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan turun, beliau pun merasa lega, dan hal itu dapat diketahui dari raut wajahnya. Aisyah berkata; Saya menanyakan hal itu pada beliau, maka beliau berkata: "Wahai Aisyah, kalau cuaca seperti ini, saya khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan oleh kaum 'Aad, 'Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami." HSR. Muslim dalam Shohiehnya no. 2122

Saudaraku, dalam hadits yang mulia ini Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk memohon kebaikan angin dalam tiga hal.

Pertama, kebaikan angin itu sendiri seperti kesejukan dan kelembutannya di mana angin seperti ini sangat disukai oleh manusia.

Kedua, kebaikan yang ada di dalamnya seperti turunnya hujan yang memberikan manfaat.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya ;hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. QS. Al A’roof ; 7 ; 57

Ketiga, kebaikan yang ia diutus untuk membawanya seperti mendung. Lihat  QS. Al A’roof ; 7 ; 57

Begitu pula sebaliknya. Rosululloh shollalohu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita  berlindung kepada    Alloh ‘Azza wa Jalla terhadap angin dalam tiga hal. Semua itu adalah kebalikan dari tiga kebaikan yang dipanjatkan.

Pertama, keburukan angin itu sendiri.

Kedua, keburukan yang ada di dalamnya seperti hujan yang mendatangkan bencana dan petaka.

Ketiga, keburukan yang ia diutus membawanya seperti adzab dan semisalnya.

Saudaraku, selain yang disebutkan di atas, jika kita melihat angin kencang dan memiliki potensi keburukan dan perkara yang membahayakan maka jauhilah ia sejauh-jauhnya dan hindari berlindung di tempat-tempat yang rapuh.

Demikian dapat disampaikan.

Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat kelak, aamien.  

---oo0oo---

Doa Ketika Hujan

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا أُمْطِرَ قَالَ « اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا ».

Dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam apabila hujan beliau mengatakan :

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

“Allohummaj ‘alhu shoyban naafi’aan” Ya Alloh jadikanlah hujan ini hujan yang bermanfaat” HR. An-Nasaa-ie dalam sunannya no. 1534 dishohihkan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohih Dhoif Sunan An-Nasaa-ie no. 1523 dan Ash-Shohihah no. 2757

---------------------------------------------

Baytie Jannatie, Sabtu 13 Shofar 1433 H / 7 Januari 2012 M..saat awan menghalangi sinar mentari..saat gerimis mulai menyapa…