Segala
puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah, Istri-istri dan
keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan
sunnahnya sampai akhir zaman. Amma ba’du!
Saudaraku
seislam yang saya muliakan, Komite Tetap Riset Ilmiyyah dan Fatwa Kerajaan
Saudi Arabia yang saat itu diketuai Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
~rahimahullah~ ditanya sebagai berikut :
Pertanyaan
:
Apa
hukum orang yang menghina seorang wanita yang memakai penutup aurat yang sesuai
dengan ajaran Islam (jilbab), dan mengatakannya bahwa wanita tersebut adalah
jin ifrit atau kemah bergerak, dan perkataan-perkataan hinaan lainnya.
Jawaban
:
Orang
yang menghina seorang Muslimah atau seorang Muslim karena ia berpegang teguh
dengan syariat Islam, maka ia dihukumi kafir, baik penghinaan tersebut terhadap
seorang wanita yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam maupun dalam
masalah lainnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar
Radhiyallahu `Anhuma, ia berkata:
Ada
seorang laki-laki berkata ketika perang Tabuk dalam sebuah majelis: "Aku
tidak melihat seperti para qurra' (para pembaca Al-Quran) ini yang paling tamak
dalam mengisi perutnya, dan yang paling pendusta lisannya, serta yang paling
penakut ketika berperang".
Lantas
ada seseorang berkata: "Kamu telah berdusta bahkan kamu adalah Munafiq.
Sungguh akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam".
Akhirnya
berita tersebut sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ayat
Al-Quran turun.
Kemudian
Abdullah bin Umar berkata : "Aku melihatnya bergantung di boncengan unta
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, terseret di bebatuan (batu mengenai
dan melukainya), dan ia berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya kami
sekedar bercanda dan bermain-main saja". Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda (dengan firman Allah, yang maknanya):
"Apakah terhadap Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (65) Tidak usah kamu minta maaf,
karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripadamu
(lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
Beliau
menjadikan hinaannya terhadap kaum Mukminin merupakan hinaan terhadap Allah,
ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya.
Wabillahittaufiq,
wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.
Dikutip
dari :
Sekian
kutipan.
Demikian
dapat disampaikan. Semoga Allah melindungi kita semua dari segala perkara yang
mendatangkan murka dan siksa-Nya. Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk
orang-orang yang sholeh, selamat dunia dan di akhirat kelak. Aamiin
Wa
shallallahu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi
ajma’iin