Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Rabu, 13 Juni 2012

Mari Serba Sunnah..Jangan Betah Serba Salah


Segala puji hanyalah milik Alloh. Tidak ada yang berhak diibadati dengan benar kecuali hanya Dia semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh  kerajaan dan pujian. Sungguh Dia Maha Penyayang lagi sangat keras siksa-Nya.

Sholawat dan salam semoga selalu Alloh sampaikan kepada Nabi dan Rosul kita –Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam-, istri-istri dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada ajaran Islam yang dituntunkannya. Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla menjadikan saya dan pembaca sekalian termasuk hamba-hambaNya yang sholeh dan berbahagia di dunia dan di akhirat kelak, aamiin.

Saudaraku, -semoga Alloh selalu merahmati kita semua, aamiin-, ketahuilah bahwa tidak akan pernah merugi dan kecewa seorang muslim yang senantiasa menghiasi dirinya dengan sunnah-sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. dalam seluruh aspek kehidupannya. Ia akan selalu bersemangat dan tak akan mengenal lelah mencari sunnah-sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ke sumber-sumber yang dapat dipercaya kemudian ia praktekkan dalam keyakinan, ucapan dan amalannya, kehidupan pribadi dan keluarganya, bangsa dan negerinya. Baginya, beredar bersama sunnah adalah kemuliaan sedangkan menyia-nyiakan sunnah adalah kebodohan dan kerugian.


Saudaraku, seorang muslim yang siap serba sunnah (yakni siap mengamalkan sunnah-sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam) dan tidak pernah betah dalam perkara yang salah  maka baginya keutamaan dan kabar gembira. Di antaranya :

Pertama, ia termasuk ahlul hidayah sejati dan bukan termasuk orang-orang sesat.

Saudaraku, berbahagialah seorang muslim yang  kesibukannya  selalu ‘memburu’ dan mengamalkan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Jika semua itu dilakukan karena Alloh ‘Azza wa Jalla, maka hal tersebut menunjukkan dirinya termasuk ahlul hidayah sejati dan bukan orang-orang yang sesat.

“Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada  yang berhak diibadahi dengan sebenarnya selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia (yaitu Nabi      Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam), supaya kamu mendapat petunjuk.” QS. Al A’roof ;   7 : 158

Kedua, mendapatkan kecintaan Alloh ‘Azza wa Jalla.

Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

Katakanlah: "Jika kamu benar-benar mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Ali Imron ; 3 : 31

Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh dalam Tafsirnya tentang ayat tersebut :

“Ayat yang mulia ini adalah sebagai pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku-ngaku mencintai Alloh namun ia tidak menempuh jalan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Sungguh orang itu berdusta dalam pengakuan cintanya itu hingga ia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan dan keadaannya. Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits yang shohih dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda : “Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan itu tertolak.” .

Oleh karena itu Alloh berfirman : Katakanlah: "Jika kamu benar-benar mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintai kamu.” Maksudnya, kalian akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari kecintaan kalian kepada-Nya, yaitu kecintaan-Nya kepada kalian dan ini adalah perkara yang lebih agung daripada kecintaan kalian kepada-Nya.”

Saudaraku, adakah kebahagian yang paling membahagiakan selain mendapatkan kecintaan Alloh U?

Ketiga, termasuk orang yang didoakan kebaikan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.

وَعَنْ زَيْدٍ بْنِ ثَابِتٍ –رضي الله عنه- قالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ -صلى الله عليه و سلم- يَقُوْلُ نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَبَلَّغَهُ غَيْرَهُ...

Dari Zaid bin Tsabit rodhiyallohu ‘anhu, ia mengatakan : Aku mendengar Rosululloh ` bersabda : “Semoga Alloh memberikan cahaya kepada orang yang mendengar hadits dari kami lalu menyampaikannya kepada orang lain...” HR. Ibnu Hibban v dalam shohiehnya dan dinyatakan Shohieh oleh Syaikh Al Albani v  dalam Shohiehut Targhieb wat Tarhieb no. 90

Keempat, dijanjikan ganjaran yang besar.

عَنْ عُتْبَة بْنِ غَزْوَان رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم  قَالَ: إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ، لِلْمُتَمَسِّكِ فِيْهِنَّ يَوْمَئِذٍ بِمَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْكُمْ. قَالُوْا : يَانَبِيَّ اللهِ! أَوْ مِنْهُمْ؟ قَالَ : بَلْ مِنْكُمْ

Dari ‘Utbah bin Ghozwan rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Sesungguhnya di belakang kamu ada hari-hari penuh kesabaran. Pada saat itu orang yang berpegang dengan apa yang kalian pegangi akan mendapatkan ganjaran pahala sebanyak lima puluh orang dari kalian. Mereka bertanya : “Wahai Nabiyulloh, ataukah mendapat pahala sebanyak lima puluh orang dari mereka?” Beliau menjawab : “Bahkan pahala lima puluh orang dari kalian!”   ( Lihat Silsilah Ahaaditsish Shohihah karya Syaikh Muhammad Naashiruddien al-Albani rohimahulloh jilid 1 bagian kedua hal 892 no. 494 )

Kelima, dijauhkan dari mendapatkan kehinaan di dunia dan di akhirat kelak.

Saudaraku, jangan ragu mengikuti Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan sunnahnya. Sungguh ini adalah kemuliaan dan bukan kehinaan.

Dari ‘Abdulloh bin ‘Umar cdia berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِى تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِى وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِى وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Aku diutus dengan pedang hingga Alloh yang tidak ada sekutu bagi-Nya diibadahi. Dijadikan rizqiku di bawah kilatan tombak. Dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa yang mencontoh suatu kaum maka ia termasuk golongan kaum itu.”  HR. Ahmad rohimahulloh dishohihkan oleh syaikh  al Albani rohimahulloh dalam Shohihul Jaami’ no. 2831 

Keenam, termasuk ‘orang asing’ yang beruntung.

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Islam itu pada mulanya adalah asing dan ia akan kembali lagi menjadi asing sebagaimana awal datangnya. Maka beruntunglah bagi mereka yang asing itu.” Hadits Shohih Riwayat Imam Muslim rohimahulloh

Dari Abdulloh bin Amr bin Al 'Ash rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata : Pada suatu hari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

طُوْبَا لِلْغُرَبَاءِ قِيْلَ : وَ مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ : أُنَاسٌ صَالِحُوْنَ قَلِيْلٌ فِيْ أُنَاسٍ سُوْءٍ كَثِيْرٍ مَنْ يَعْصِيْهِمْ أَكْثَرُ مِمَنْ يُطِيْعُهُمْ

"Beruntunglah orang-orang asing." Beliau ditanya, : "Siapakah orang-orang terasing itu, wahai Rosululloh?" Beliau bersabda : "orang-orang sholih yang jumlahnya sedikit, mereka berada di tengah-tengah rusaknya komunitas manusia, orang yang menentang mereka lebih banyak dari orang yang mentaati mereka". HR. Ibnu Al Mubarok rohimahulloh dishohihkan Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohiihah no.   1619

Ketujuh, dijauhkan dari fitnah  dan adzab yang pedih.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman : “…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” QS. An-Nuur ; 24 : 63

Saudaraku, demikian dapat disampaikan. Semoga risalah sederhana ini termasuk amal sholeh yang diterima dan bermanfaat. Oleh karena itu ‘Mari Serba Sunnah dan Jangan Betah Serba Salah.’. Baarokallohu fiekum

--------------

Rabu, 26 Rajab 1433 H / 13 Juni 2012 M…Aku tulis risalah sederhana ini di pojok kanan Masjid Al-ishlah jl. Administrasi Negara 1, Jakarta Pusat, saat hari masih pagi sementara kebanyakan manusia sudah mulai masuk dalam kesibukan rutinnya..