Inga..Inga..Inga

Dari 'Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang mencari ridho Alloh dengan membuat marah manusia maka Alloh meridhoinya dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan membuat Alloh murka maka Alloh murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya." ( Shohih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rohimahulloh )

Kamis, 22 Maret 2012

Bacaan Dzikir Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam Setelah Sholat Wajib

Oleh : Ibnu Mukhtar

Segala puji hanya milik Alloh yang tidak ada sesembahan yang hak melainkan hanya Dia semata. Milik-Nya kerajaan langit dan bumi. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Sholawat dan salam semoga Alloh sampaikan kepada Nabi dan Rosul kita –Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam-, istri-istrinya yang mulia, keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya yang setia kepada Islam dan sunnahnya sampai akhir kehidupan nan fana ini.

Saya meminta kepada Alloh dengan menyebut nama-namaNya yang Maha Indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi agar menjadikan saya dan para pembaca  risalah ini termasuk hamba-hambaNya yang sholeh dan menjadi penghuni surga-Nya kelak, aamien.

Saudaraku, tidak diragukan lagi bahwa mengamalkan ajaran Islam sesuai tuntunan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah jalan keselamatan sejati di dunia dan di akhirat kelak. Sebaliknya, mengamalkan satu amalan yang ia sandarkan kepada ajaran Islam sementara Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkannya termasuk perkara yang tidak diridhoi Alloh bahkan akan mendatangkan murka dan siksa-Nya.

Maka seorang muslim sudah semestinya memperbekali terlebih dahulu ucapan dan amalannya dengan pengetahuan yang bersumber dari kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam agar apa yang ia lakukan itu menjadi amal sholeh yang Alloh terima dan mendatangkan balasan yang lebih baik dari apa yang ia lakukan. Ingatlah sederhana amalan yang kita lakukan dengan ikhlas dan sesuai sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah lebih patut kita dawamkan dan sebarluaskan daripada banyaknya amalan namun ia tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi kita.

Saudaraku, berikut risalah sederhana dan ringkas tentang  bacaan dzikir yang diajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam setelah sholat wajib. Semoga bermanfaat bagi kita semua, aamien.

Pertama, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ber-istighfar (memohon ampunan kepada Alloh I ) dan membaca Allohumma antas-salaam…

Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam mengatakan Astaghfirulloh ..astaghfirullohastaghfirulloh kemudian beliau mengatakan Allohumma antas-salaam…

Dari Tsauban rodhiyallohu ‘anhu ia berkata : Biasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam apabila telah selesai dari sholat wajibnya beliau mengucapkan istighfar sebanyak tiga kali kemudian beliau mengucapkan :

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allohumma antas-salaam wa minkas-salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom

Artinya : “Ya Alloh Engkaulah As Salam dan dari-Mu keselamatan Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan.”

Berkata Al Walid : Aku bertanya kepada Al Auza'ie : Bagaimana ucapan istighfarnya?, Beliau menjawab : Astaghfirulloh, astaghfirulloh ( HSR. Muslim rohimahulloh no. 1362 )

Saudaraku, hadits shohih di atas menegaskan hal-hal sebagai berikut :

·   Amal yang dilakukan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam selesai sholat wajib adalah ber-istighfar dan memohon keselamatan bukan mengucapkan ‘Alhamdulillah’, sujud syukur, surat Al Fatihah apalagi mengomando untuk ngajak baca Al Fatihah berjama'ah ( bareng-bareng ) seperti ucapan "Al Faa..tihah!"
·   Ucapan yang benar dan sesuai sunnah tentang istighfar dan doa keselamatan setelah sholat wajib adalah sebagaimana dalam hadits shohih tersebut. Maka pegang dan amalkanlah  niscaya tak akan menyesal.

Kedua, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam membaca kalimat tahlil berikut.


لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarieka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodier. Allohumm laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yan-fa’u dzal jaddi minkal jaddu.
 
Artinya ; “Tidak ada yang berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNya-lah segala kerajaan dan segala pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Alloh, tidak ada satupun yang dapat menghalangi apa-apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada satupun yang dapat memberikan apa-apa yang Engkau cegah dan tidak bermanfaat di sisi Engkau kemuliaan orang yang memiliki kemuliaan.

( HSR. Al Bukhori rohimahulloh no. 844 dan Muslim rohimahulloh no. 1366 dari Al Mughieroh bin Syu’bah rodhiyallohu ‘anhu)

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ،  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarieka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodier. Laa hawla wa laa quwwata illaa billah. Laa ilaaha illalloh wa laa na’budu illaa iyyahu, lahun-ni’matu wa lahul-fadhlu wa lahuts-tsanaa-ulhasan. Laa ilaaha illallohu mukhlishiena lahud-diena wa law karihal-kaafiruun

Tidak ada yang berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNya-lah segala kerajaan dan segala pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.   Tidak ada satupun daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Alloh. Tidak ada yang berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh. Dan kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya, Milik-Nya segala nikmat dan keutamaan dan bagi-Nya segala sanjungan yang baik. Tidak ada yang berhak untuk diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh dengan mengikhlashkan diri di dalam ber-dien kepada-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. ( HSR. Muslim rohimahulloh no.  1371 dari Ibnu Az-Zubair rodhiyallohu ‘anhu)

Ketiga, bertasbih, bertahmid dan bertakbir.

Di antara sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam masalah ini adalah mengucapkan ‘Subhanalloh’ 33x, ‘Alhamdulillah’ 33x, ‘Allohu Akbar’ 33x dan digenapkan dengan tahlil berikut : Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarieka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodier.

Berdasar keterangan berikut :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».

Dari Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang bertasbih di belakang setiap sholat wajib tiga puluh tiga kali,    dan bertahmid tiga puluh tiga kali dan bertakbir tiga puluh tiga kali maka jumlahnya menjadi sembilan puluh sembilan kali kemudian ia menyempurnakannya menjadi seratus dengan mengucapkan ‘Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarieka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodier’ satu kali niscaya diampunkan kesalahan-kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan." ( HSR. Muslim rohimahulloh no. 1380 )

Keempat, membaca Ayat Kursi ( yaitu ayat ke 255 dari surat Al Baqarah, lihat Shohiehul Jaami’ no. 6464 ) dan Al Mu'awwidzaat  yaitu surat  Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas setiap   selesai    sholat wajib (HSR. An Nasaa-ie rohimahulloh no. 1336).

Saudaraku, demikian di antara bacaan dzikir yang diajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam selesai sholat wajib. Masih ada yang belum tersebut di sini. Meskipun amalan ini hukumnya mustahab ( bukan wajib ), namun bagi muslim dan muslimah yang ingin mengamalkannya wajib berpegang teguh dengan bacaan dzikir yang dicontohkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berdasar riwayat-riwayat yang sah. Begitu pula dalam tata caranya. Hendaklah setiap muslim mempergunakan jari-jari tangan kanannya ketika berdzikir karena inilah yang dicontohkan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam. Wallohu a’lam.

----------------------------------------------------

Bumi Alloh, Kamis 29 Jumadil Akhiri 1433 H / 22 Maret 2012-03-22